oleh

FMKS Desak Pemprov Sumsel Cepat Ambil Tindakan Bahaya Covid-19

PALEMBANG, iniberita.co.id — Forum mahasiswa kesehatan sumsel (FMKS) universitas kader bangsa (UKB) menggelar disukusi tentang wabah penyakit corona sekarang yang lagi menghantui masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam kegiatan ini pihaknya membahas tentang antisipasi wabah virus Covid 19 atau Corona di Sumsel, bahwa mengingat himbauan Presiden republik Indonesia Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu (15/03/2020) kemarin.

Dalam diskusi tersebut, Koordinator Dewan Mentor Forum kKesehatan Sumsel Febri zulian
dampingi oleh ketua umum HMI komisariat persiapan UKB Raja Alam, Cementina ketua umum formasi kesehatan Sumsel dan Presiden mahasiswa (Presma) Universitas kader bangsa Adinda Puspa, menyatakan kepada Pemrov Sumsel agar cepat mengambil keputusan terkait bahaya Virus Covid 19 atau Virus Corona terhadap masyarakat Sumsel.

 

Dikatakan Febri, menurut keterangan juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Corona Achmad Yurianto terakhir Pasien corona di Indonesia berjumlah 96 orang dan sudah bertambah lagi 21 orang terkena positif corona sehingga berjumlah kasus 117 orang pada tanggal (15/03/2020) kemarin.

Lebih lanjut Febri mengatakan, dengan adanya statement dari Presiden Joko Widodo pihaknya juga menanggapi apa yang menjadi solusi dari pemerintah salah satunya sosial distancing dimana masyarakat dihimbau untuk membatasi aktivitas yang tidak penting dengan cara beribadah di rumah, bekerja dirumah bahkan belajar di rumah.

“kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan adanya statement Presiden tersebut, namun pemerintah harus tetap memberikan edukasi karena sangat penting” katanya saat konferensi pers di universitas Kader Bangsa, Senin (16/03/2020).

Febri menambahkan, pihaknya melihat pemerintah Sumsel hanya memberikan sebuah himbauan saja untuk masyarakat dengan menjaga kebersihan, imunitas tubuh dan lain sebagainya, namun tidak memberikan himbauan langsung pada masyarakat.

“Kita paham betul tipikal masyarakat Indonesia khususnya di Sumsel ini tipe multikultural, semuanya mempunyai pemikiran yang berbeda-beda sehingga saya pikir edukasi kepada akar rumput masyarakatnya sangat penting dan melibatkan seluruh stakeholder yang ada mulai dari tingkatan Gubernur sampai dengan tingkatan RT Sehingga dengan ini masyarakat akan paham betul bahaya penyakit corona” jelasnya.

Bahkan sampai dengan hari kami tidak melihat iklan baliho atau spanduk dalam bentuk apapun di sudut-sudut kota Palembang secara publik.

Sementara Antiseptik dan masker saat ini juga langkah jadi semuanya berpikir demikian dan kalau memang pemerintah sudah menginstruksikan secara langsung untuk mengantisipasi virus Corona, kegiatan apa bisa disinergikan dengan keunikan mahasiswa kesehatan misalnya membuat antiseptik alternatif membuat masker alternatif.

Untuk hal antisipasi anggarannya juga belum jelas baik dari pemerintah pusat maupun anggaran di pemerintah daerah, sedangkan presiden Jokowidodo sudah mengatakan bahwa anggaran Pemda khususnya kepala daerah harus dipersilahkan untuk menyiapkan anggaran terkait antisipasi virus Corona.

Lebih lanjut Febri mengatakan, dalam hal ini gubernur Sumsel harus sudah intruksikan kepada seluruh unsur Muspida baik TNI/polri maupun BIN BNPB dan Semua stakeholder harus mulai bekerjasama melakukan sistem sosial dispensing dan juga himbauan-himbauan lewat sosmed,” imbuhnya.

“Saya pikir perlu juga adanya iklan-iklan di setiap sudut kota sehingga masyarakat tidak menganggap dengan cuek kehadiran virus corona ini seperti halnya bahasa kami lebih baik mencegah daripada mengobati” tutupnya. (key)

Komentar