PALEMBANG, iniberita.co.id — Gubernur Sumsel H.Herman Deru secara resmi melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung, Sabtu (24/10/20) siang. Peluncuran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya (ABS) ini merupakan yang pertama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Menurut Herman Deru kehadiran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya ini dapat menjadi pusat data penerima bantuan sosial baik dari APBN atau APBD. Selain itu juga menjadi sarana pemantauan penyaluran bansos kepada masyarakat sehingga kedepan data menjadi valid dan dapat diakses secara luas. Dengan demikian transparansi program yang ditargetkan dapat berjalan dengan efektif.
” Anjungan Bansos Sriwijaya ini kita buat bertujuan agar penyaluran Bansos di Sumsel tepat sasaran dan benar. Karena, ini akan dapat dilihat masyarakat secara transparan. Bahkan masyarakat juga bisa menjadi petugas intelegennya,” ujar HD sesaat usai peluncuran anjungan.
Peran masyarakat lanjut HD akan sangat membantu dalam memberikan informasi data penerima bansos. Pasalnya masyarakat bisa menginformasikan jika ada data penerima yang tidak tepat seperti adanya sasaran yang telah meninggal, pindah alamat atau bahkan jika ada penerima yang sudah tidak layak karena sudah berkemampuan.
“Nah inilah fungsinya untuk menghimpun semua informasi itu. Bupati Walikota akan menjadi dashboardnya termasuk Forkopimda dan DPRD. Karena update data ini akan kita lakukan sampai tingkat kelurahan dan desa,” tegas HD.
Menurut HD pihak Provinsi akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai update data yang dilakukan. Sehingga daerah tidak hanya mensuplai data, tapi juga ikut membenahi data dari Kemensos. Dengan harapan tidak ada sasaran penerima bantuan yang memang berhak menjadi terlewatkan.
Sedikit bercerita HD mengungkapkan jika semua ini berawal dari ketidakadilan yang disuarakan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Baik itu bantuan dari pusat maupun daerah karena dalam penyalurannya masih merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang lama.
Melalui aplikasi ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi dalam rangka menghadapi persoalan data bansos khususnya di Sumsel. Karena dengan tersedianya data penerima bansos akan mempercepat proses pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar di daerah Sumsel.
“Untuk merevisi itu kita tidak punya kewenangan. Dari sanalah Saya dengan Perwakilan BPKP menggagas tentang data regional. Dan beruntung sekali kepala perwakilan BPKP kita mau memberikan bimbingan. Sehingga anjungan ini dapat menjadi navigasi kita dalam mendistribusikan bantuan agar tidak salah sasaran,” jelasnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Sumsel Mirwansyah mengatakan selama ini ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya Anjungan Bansos Sriwijaya yang merupakan inisiasi langsung Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
Diantaranya adalah penugasan Tim Gugus Tugas Akuntabilitas Pengawasan Percepatan Pandemi Covid 19 yang antara lain dari Bappeda, Dinas Kominfo dan Dinsos Provinsi.
Kemudian dalam masa Pandemi Covid 19 yang terjadi berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat baik masalah kesehatan, perlindungan sosial terutama masyarakat miskin. Sedangkan data usulan atau sasaran utama adalah yang bersumber dari kabupaten/kota belum diverifikasi dengan data kependudukan (NIK/KK) sehingga sangat berpotensi salah sasaran. Yang dapat mengakibatkan menumpuknya bantuan baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun APBdes.
“Selain itu muncul juga permasalahan bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyai NIK/KTP dan miskin baru akibat dampak Covid dipastikan tidak termasuk dalam DTKS dan dipastikan tidak mendapat bantuan sosial. Aplikasi inilah yang dapat menjawab permasalahan di atas dimana data DTKS dan Non DTKS ada di dalamnya,” jelas Mirwansyah.
Adapun aplikasi ini didesain dan dikonsep oleh Tim Gugus Tugas yang terdiri dari Kominfo, Bappeda, Dinsos dan langsung diawasi BPKP Perwakilan Sumsel.
“Anjungan ini sekaligus berfungsi untuk pemutakhiran data DTKS. Setelah ini akan kita adakan pelatihan bagi aplikator anjungan di seluruh Kab/Kota se Sumsel,” tandasnya.
Peluncuran ABS ini sendiri ditandai dengan handscanning oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Kartika Sari Desi, Kapolda Sumsel diwakili Karo Logistik Polda Sumsel Kombes Pol Edy Yudianto, serta Kepala Perwakilan BPKP Tri Handoyo. Bahkan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat, dan tamu yang hadir Gubernur HD tak segan melakukan sendiri simulasi pengisian data untuk beberapa kabupaten.
Dilain pihak Kadis Kominfo Prov.Sumsel H. Achmad Rizwan, SSTP, MM menyampaikan aplikasi ABS ini dilaksanakan mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta di sediakan fitur Dashboard Pimpinan di tingkat Kab/Kota dan Provinsi untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran Bansos.
“Masyarakat juga bisa mengecek apakah sudah terdata di ABS, dengan cara memasukkan NIK,” imbuhnya. (riil)
Komentar