MUARA ENIM, iniberita.co.id — Kelangkaan bahan baku pembangunan seperti batu split yang terjadi di kabupaten muara Enim sangat menghambat kegiatan pembangunan yang dideadline atau kejar tayang dari Waktu yang telah ditentukan.
Hal ini dikeluhkan oleh banyak kontraktor yang tengah bekerjasama dengan pemerintahan kab muara enim dalam mengerjakan proyek-proyek pemerintah yang ada di kab muara enim.
Salahsatunya kontraktor marvel yang merupakan perwakilan dari kontraktor yang memperoleh pekerjaan di kab muara enim mengungkapkan, bahwa kelangkaan Batu 2,3/ split yang terjadi di kab muara enim dan daerah lainya dalam bulan-bulan ini membuat sejumlah pekerjaan on progres.
Bahkan dikhawatirkan, sejumlah vendor tidak bisa mengerjakanya sesuai jadwal yang telah ditentukan, sementara dipekerjaan ABT mendapatkan jadwal kalender pekerjaan tersebut terbilang singkat.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan bahan bangunan seperti batu split, pada saat bersamaan, banyak proyek yang melakukan pengecoran sehingga mengakibatkan batu split di wilayah muara Enim sulit di dapatkan,” ungkap RS salahsatu kontraktor di muara Enim, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut dikatakan kontraktor ini, bahwa di Muara Enim sendiri juga terdapat batu split, namun batu split di muara Enim tidak memenuhi spesifikasi untuk bahan pengecoran karena yang dibutuhkan ialah Batu 2,3 bukan splite ayak jagung dan batu bulat lainya.
terpisah, Sugeng Mulyono ST, selaku Dinas terkait saat dimintai keterangan mengenai kelangkaan batu split tersebut, menerangkan bahwa pihaknya akan mencarikan solusi demi kelangsungan pembangunan yang ada di kabupaten muara Enim.
“sebab pembangunan mesti berjalan dan kita selaku pemerintah menyadari betul bahwa hal-hal yang diluar perkiraan kita seperti cuaca, bencana alam termaksud kelangkaan bahan bangunan adalah masalah yang dianggap diluar dari kehendak kita manusia,” terang Sugeng.
Senada dengan hal itu, Andi ST selaku pihak dari dinas perumahan dan kawasan permukiman kabupaten muara Enim mengatakan, bahwa pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait untuk menentukan solusi jangka panjang terkait pasokan batu split, karena hal tersebut harus ditentukan dari sekarang agar terlaksananya pembangunan yang merata dan tepat waktu di kabupaten muara Enim.
“Kita juga mengerti apa yang menjadi kekhawatiran para vendor-vendor yang ada dalam menyikapi situasi sulit kelangkaan bahan bangunan Batu Split 2,3 ini kita sebagai pemerintah tentu tidak akan tingal diam dan akan segera mencarikan solusi agar pembangunan di kab muara enim tidak berhenti,” urainya.
Saat disingung solusi apa yang akan diambil oleh pemerintah, Andi ST dan Sugeng kompak menyatakan tunggu hasilnya setelah kita melakauakan pertemuan dengan para stakeholder nanti tutupnya. (riil)
Komentar