oleh

LKPA SUMSEL Soroti Rp 54 Miliar Anggaran Covid19 Banyuasin

PALEMBANG, iniberita.co.id — Ditengah wabah Pandemi Covid 19, tentunya menjadi polemik yang luar biasa menjadi efek luar biasa dalam berbagai aspek, baik sosial, ekonomi, dan lainnya,termasuk juga dengan persoalan anggaran negara yang cukup fantastis digelontorkan sebagai upaya mengatasi wabah ini.

Menyoroti hal itu, Lembaga Khusus Pengawas Anggaran (LKPA) SUMSEL, Eno Kurniawan didampingi Febri Zulian mengatakan, Corona ini ditetapkan sebagai pendemi di seluruh dunia bahkan  Indonesia salah satu negara yang tersebar pendemi ini harus waspada baik di kota maupun didesa.

Ia mengatakan Covid 19 dan penanganan nya sudah melalui proses panjang mulai dari peraturan pemerintah, aparatur negara bahkan lembaga keagamaan agar masyarakat tetap berhati-hati dan jaga jarak diam dirumah.

“Kita tahu masyarakat yang ada di Indonesia memiliki banyak aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan karena itu masyarakat tetap melakukan kegiatan seperti biasa namun himbauan untuk jaga jarak tetap di patuhi,” kata Eno, saat dimintai keterangannya, Rabu (6/5/2020).

Ia menyebutkan sebagai tokoh pemuda kabupaten Banyuasin khusus nya sejak awal covid 19 ini masuk ke Indonesia bersama rekan-rekan pemuda asal kabupaten Banyuasin turut serta membantu pemerintah mensosialisasikan dan bergerak untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid 19 ini.

“Namun kali ini saya ingin menyoroti kinerja dari gugus tugas Covid 19 yang ada di kabupaten Banyuasin melihat orang orang nya yang belum berkompeten di bidangnya, belum lagi fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah kabupaten, kecamatan bahkan sampai kelurahan atau desa belum mewadahi,” tuturnya.

Dirinya menilai melihat kejadian di desa Salek Agung kecamatan Air Saleh kabupaten Banyuasin sangat miris dengan kejadian beberapa orang sudah terpapar Covid 19 yang seharusnya itu tidak terjadi dan dapat di cegah.

“Kita belum tahu saya rasa di tempat lainnya juga di wilayah Banyuasin ini pasti tidak jauh beda seperti ini penanganan pasien terpapar covid 19 hingga meninggal dunia karena fasilitas dan penanganan yang lamban,” ujar aktivis muda asal kabupaten Banyuasin ini.

Ia mengungkapkan kritik wakil rakyat pun dilontarkan oleh Emi Sumirtra salah satu anggota DPRD kabupaten Banyuasin mengenai penanganan gugus tugas Covid 19.

“Kita tahu bahwa kabupaten Banyuasin ini daerah perairan mestinya pemerintah daerah memberikan fasilitas yang mewadahi. Jika gugus tugas Covid 19 tidak dievaluasi takutnya timbul kejadian sama di daerah lainnya. Maka saya berharap sesegara evaluasi tim gugus tugas Covid 19 khusunya wilayah kabupaten Banyuasin,” ungkap Eno.

Sementara itu, Bertambahnya jumlah pasien terpapar Covid19 di Banyuasin mengundang keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali bagi anggota DPRD Banyuasin Fraksi Partai Golkar Farida Ahyati Rochim.

Srikandi Golkar ini mengajak masyarakat agar mematuhi imbauan pemerintah, supaya tidak tertular penyakit mematikan tersebut.

Selain itu, Farida meminta agar Pemkab Banyuasin agar melakukan langkah nyata untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Banyuasin.

“Bukannya Pemkab Banyuasin maupun Dinas kesehatan Banyuasin punya speed boat sendiri. Tapi kenapa penjemputan pasien di Air Salek dan Muara Telang menggunakan speed milik warga,” tanya Farida.

Farida mengaku khawatir, jika pasien yang dijemput malah menularkan virusnya kekemudi speed, atau bahkan warga yang lain. Sebab hembusan angin speedboat, mirisnya lagi APD yang digunakan kuat dugaan tak standar, mengunakan jas hujan.

“Padahal anggaran yang digelontorkan Pemkab Banyuasin sangat besar Rp 54 M. Tapi Pemerintah terkesan kurang serius sebab kasus Air Salek bukan baru, tapi terkesan tidak serius, seharusnya sudah dikoordinasikan oleh satgas covid19 dari segala hal yang bisa tejadi,” ujarnya kesal.

Dia menyarankan harusnya Pemkab Banyuasin menyiapkan transportasi khusus untuk penanganan pasien di daerah perairan. “Jangan gunakan punya warga. Serta Kasihan tim garda terdepan, mereka juga mesti dilengkapi APD yang standar agar tidak tertular,” saran dia.

Anggota DPRD Banyuasin dari Dapil II ini meminta agar Satgas Covid 19 Banyuasin melakukan rapit tes segera untuk tenaga medis dan seorang yang menjemput pasien tersebut. “Jangan sampai terlambat, Corona semakin menyebar di Banyuasin,” ujarnya.

Farida juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik serta mematuhi himbauan pemerintah. “Pakai masker jika keluar rumah. Rajin cuci tangan pakai sabun usai aktivitas, hindari kerumunan. Jangan keluar rumah jika tidak penting,” katanya. (key)

Komentar