#Kelahiran dan Masa Kecil Imam Haddad R.A
Al-Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad R.A, Lahir Di Tarim Pada Malam Senin Tanggal 5 Shafar 1044 H. Ayah Beliau R.A Bernama Sayyid Alwi Bin Muhammad Al-Haddad R.A, Seorang Yang Saleh, Hidup Suci Dan Juga Merupakan Ahlullah (Waliyullah). Ibu Beliau R.A Bernama Syarifah Salmah Yang Merupakan Cucu Dari Al-Arif Billah Sayyid Ahmad Bin Muhammad Al-Habsyi R.A, Merupakan Seorang Wanita Shalehah Yang Memperoleh Didikan Dari Keluarga Yang Salehah, Khususnya Dari Kakeknya Sendiri, Sayyid Ahmad Bin Muhammad Al-Habsyi.
Pada Usia 4 Tahun Beliau R.A Terserang Penyakit Cacar Sehingga Mengakibatkan Kehilangan Fungsi Kedua Matanya. Tetapi Allah SWT Berkenan Menggantikan Penglihatan Beliau R.A Dengan Mata Bathin Dan Geniusitas Yang Istimewa. Dalam Usia Yang Relatif Muda, Beliau R.A, Dengan Keyakinan Dan Suatu Tekad Yang Mantap, Telah Dapat Mengkhatamkan Dan Menghafal Al-Qur’An.
Diantara Guru-Guru Imam Haddad R.A :
- Al-Faqih As-Syeikh Bajubair R.A (Ulama Fiqih)
- Al-Faqih Sayyid Abdurrahman Ba-Harun
- Al-Arif Billah Sayyid Umar Bin Abdurrahman Al-Atthas R.A Sohibur Ratib Atthas
Setelah Al-Imam Abdullah Bin Alwi Al-Haddad R.A Menguasai Banyak Ilmu-Ilmu Agama, Sebagian Dari Guru-Guru Beliau R.A, Kemudian Beralih Belajar Kepada Al-Imam Haddad, Diantaranya Adalah Al-Faqih Bajubair R.A. Setelah Kepulangannya Dari India Mengikuti Perjalanan Sayyid Abu Bakar Balfaqih R.A, Al-Faqih Bajubair R.A Melihat Bahwa Imam Haddad R.A Sudah Menguasai Berbagai Ilmu Yang Telah Menjadi Lautan Yang Tidak Berpantai, Maka As-Syeikh Bajubair R.A Duduk Bersimpuh Kepada Imam Haddad R.A Untuk Diberikan Pelajaran Mengenai Hizbulbirr (Suatu Amalan Semacam Dzikir Atau Wirid).
Sekelumit Tentang Ibadah Imam Haddad R.A
Sejak Dari Masa Kecilnya, Imam Haddad R.A Telah Melakukan Ibadah Rutin Yang Berat-Berat. Setiap Selesai Mempelajari Ataupun Menghafalkan Suatu Ilmu Dan Masuk Waktu Shalat, Beliau R.A Selalu Shalat Syukur Seratus Atau Dua Ratus Raka’at.
Imam Haddad R.A Pernah Berkata,”Pada Masa Permulaan Banyak Cara Mujahadah Yang Kutinggalkan Untuk Menjaga Perasaan Kedua Orang Tuaku Terutama Setelah Aku Mengetahui Bahwa Mereka Benar-Benar Kasihan Pada Diriku.” (Maqolah).
Imam Haddad R.A Tidur Hanya Sedikit, Dan Tidurnya Pun Tidak Pulas. Beliau R.A Selalu Melakukan Ibadah Puasa Sunnah, Terutama Pada Hari-Hari Mulia Seperti Hari Senin Dan Kamis, Hari-Hari Bidh (Hari-Hari Putih), Hari ‘Asyura, Hari Arafat, Enam Hari Bulan Syawwal.
Beberapa Keistimewaan dan Kemuliaan
Imam Haddad R.A
Imam Haddad R.A Bertubuh Tinggi, Berdada Lebar, Tidak Gemuk, Warna Kulitnya Keputih-Putihan, Berwibawa Dan Anggun, Murah Senyum Dan Selalu Ceria, Khususnya Disaat Menghadapi Majelis-Majelis Ta’lim. Jika Tertawa, Beliau R.A Hanya Tersenyum Saja, Dan Bila Sedang Riang Gembira, Wajahnya Nampak Bersinar-Sinar Bagaikan Kepingan Bulan Purnama. Beliau R.A Tidak Pernah Marah Karena Soal Pribadinya, Jikapun Beliau R.A Marah, Itu Hanya Karena Allah SWT.
Wafatnya Imam Haddad R.A
Allah SWT Mewafatkan Beliau R.A Tepat Pada Usianya Yang Ke-88 Lebih 9 Bulan Kurang 3 Hari, Pada Malam Selasa Tanggal 7 Bulan Dzul-Qo’idah Tahun 1132 H, Imam Haddad R.A Berpindah Kealam Akhirat, Di Rumah Kediamannya Di Al-Hawiy, Dan Dimakamkan Dipekuburan Zanbal, Tarim Hadramaut. Beliau R.A Meninggalkan Enam Orang Putra Dan Empat Orang Putri. Semoga Allah SWT Melipat Gandakan Balasan-Nya Dengan Pahala Yang Banyak.
Diantara Kitab-kitab Imam Haddad R.A :
- Risalah Adab Sulukil Murid, Berisi Tentang Hal-Hal Yang Semestinya Diamalkan Sehari-Hari Oleh Seorang Murid.
- An-Nashaihud Diniyyah Wal Washya Al-Imaniyah, Tahun 1089 H, Berisi Tentang Fadhilah Ibadah Sehari-Hari, Baik Yang Bersifat Dzohir Maupun Bathin.
- Risalatul Mu’awanah Wal Mudzakarah Wal Muazarah Lir-Raghibin Minal Mu’minin Fi Sulukil Akhirah, Tahun 1069 H, Berisi Tentang Kewajiban-Kewajiban Syari’ah, Ibadah-Ibadah Sunnah, Keutamaan Dan Akhlak Yang Harus Diindahkan Setiap Muslim, Dan Soal Lain Yang Perlu Dijaga Yang Mungkin Menyelinap Dalam Peribadatan Dan Pergaulan
- Buku-Buku Kecil Lainnya Yang Berisi Tentang Wirid-Wirid Sehari-Hari Beliau R.A Diantaranya, Ratibul Haddad, Wirdul Lathif, Wirdul Kabir, Ar-Ratibusy Syahir, Wasilatul ‘Ibad Ila Zadil Ma’ad Dan Masih Banyak Lagi Karya-Karya Beliau R.A Yang Tidak Dapat Kami Sebutkan Satu-Persatu Didalam Buku Kecil Ini.
Komentar