SEKAYU, iniberita.co.id — Untuk kesekian kalinya perangkat daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi tempat rujukan untuk belajar karena berbagai inovasi yang diterapkan mampu mendongkrak kemajuan daerah.
Kali ini Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Muba menerima kunjungan kerja Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dalam rangka study Peningkatan Pengetahuan dan Pelatihan dalam upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengelolaan Pajak Daerah bertempat di Kantor BPPRD Muba, Kamis (19/2/2020).
Rapat diawali dengan pengenalan masing-masing wilayah kemudian pembahasan mengenai pokok permasalahan dan tujuan kunjungan kerja. Pertanyaan yang diajukan BPD OKU Selatan seputar pengelolaan dan potensi pajak yang ada di Kabupaten Muba serta inovasi yang diterapkan.
“Jujur melihat angka-angka pencapaian dan realisasi pendapatan daerah di Kabupaten Muba ini membuat kami sangat antusias, luar biasa dari total APBD sebanyak 10 persen hasil dari PAD. Ini memotivasi kami sebagai kabupaten yang baru berusia 16 tahun, karena PAD kami baru 4,3 persen dari APBD,”ujar Kepala BPD Kabupaten OKU Selatan diwakili Kepala Bidang Pendataan dan Pelayanan, Selly Juanita.
Dikatakan Selly, Kendati demikian BPD Kabupaten OKU Selatan terus berkomitmen setiap tahun harus mampu meningkatkan PAD sesuai dengan target. Dengan kondisi geografis yang tidak sama dengan Kabupaten Muba, yang punya SDA luar biasa tapi pihaknya tidak menutup diri untuk terus belajar guna meningkatkan PAD.
“Banyak sekali yang ingin kami pelajari dari BPPRD Kabupaten Muba, termasuk strategi dan inovasi yang telah diterapkan dalam peningkatan PAD dan pengelolaan pajak retribusi daerah, serta meningkatkan kapasitas SDM pengelola pajak,”pungkasnya.
Sementara itu Kepala BPPRD Kabupaten Muba H Riki Junaidi AP MSi melalui Sekretaris BPPRD, Ardiansyah SE MM menyampaikan bahwa Kabupaten Muba memang beruntung karena kaya akan SDA, sehingga besar untuk Dana Bagi Hasil dari pusat. Namun walaupun demikian, BPPRD tetap berusaha dan komitmen setiap tahun PAD harus naik, karena tidak bisa selamanya bergantung hasil DBH dari pusat tersebut.
“Untuk itu dalam mengoptimalka PAD, kami menerapka beberapa strategi dalam peningkatan penerimaan daerah. Pertama kami Intensifikasi dan ekstensifikasi, kemudia bekerjasama dengan pihak lain seperti Kejaksaan, Satpol PP, KPP Pratama, PT PLN (Persero), Perbankan, PT Pos Indonesia, BPN dan Minimarket,”jelasnya.
Ardiansyah juga memaparkan, selain dari itu strategi yang telah dijalankan yaitu Pelayanan Pajak Daerah Keliling (PAPA DARLING) dan Sosialisasi Menuju Masyarakat Sadar Pajak (MAMA SAPA). Selanjutnya meningkatkan Kapasitas SDM Pengelola Pajak, Penerapan IT dalam pengelolaan dan pelayanan perpajakan, Penyempurnaan sistem dan prosedur pajak dan retribusi daerah, Penyamaan SPT lebih awal, penambahan WP baru dan validasi data WP.
“Karena Kinerja kita sebagai perangkat daerah pengelola pajak dan retribusi, dapat diukur dengan Pencapaian target dan realisasi. Oleh karena itu kami juga menyediakan Dashboard Realisasi Penerimaan pajak di website BPPRD. Untuk Inovasi yang sedang dikembangkan saat ini yaitu E-RETRIBUSI, E-POTENSI, E-DATA dan SMS Gateway,”bebernya. (riil/humas)
Komentar